Sering kita mendengar seorang ustadz dalam ceramahnya
menyampaikan bahwa keselamatan seseorang tergantung pada lisannya (salaamatul
insaan fii hifdzhil lisaan), maka dari itu jagalah ucapan kita jangan sampai
melukai perasaan orang lain.
Hal ini berkaitan erat dengan kemudahan kita bebas
berkomentar dan menuliskan kata-kata di dinding media social, entah itu
Facebook, twitter atau lainnya. Sehingga kita harus cerdas dan bijak menyikapi
media terutama facebook.
Dalam hal ini, penulisan ini bukan dimaksudkan untuk membuka
atau membeberkan aib seseorang, namun ketika ucapanya itu sudah melecehkan,
menghina, bahkan tidak ada keinginan untuk meminta maaf, maka hal itu boleh
saja untuk disampaikan ke khalayak sebagai efek jera dan berhati-hati dengan
ucapannya. Bukan juga untuk memprovokasi, namun untuk menyadarkan bahwa lisan
itu harus dijaga.
Adalah akun Nur Rofiq Lirboyo yang berasal dari Brebes, saat
ia mengomentari status FB inisial UA, dalam akunnya ia berkomentar : gogoni ka
AAgim kentir,,,( nuruti A’a Gym Gila)
aa gym kan wong soak ouh,,,( A’a Gym itu orang Gila)
ustad cabul Aagym gus
sing ora terima aku ngomong kaya kie,,(yang tidak terima saya ngomong seperti ini)
kie alamat ku (ini alamatku)
jl, Ahmad dahlan Dumeling rt 05 rw 05 kec,wanasari
aa gym kan wong soak ouh,,,( A’a Gym itu orang Gila)
ustad cabul Aagym gus
sing ora terima aku ngomong kaya kie,,(yang tidak terima saya ngomong seperti ini)
kie alamat ku (ini alamatku)
jl, Ahmad dahlan Dumeling rt 05 rw 05 kec,wanasari
Tentu hal ini, sangat tidak etis, bahkan menantang kalau ada
yang tidak terima datang ke rumahnya.
OK..kali ini saya tidak akan datang ke rumahmu, namun cukup
lewat media social juga.
Posting Komentar